Senin, 31 Agustus 2009

Feeling Groovy with My Batik




Tak pernah terbayangkan akan berkecimpung dan mengilaisesuatu yang disebut seni batik. Jauh dari benak yang terdalam. Sekalipun dari kecil sudah terbiasa melihat Niyang dan Mama ribet dengan batik-batik mereka. Bahkan ketika dulu sempet keliling Jawa dan melihat batik berserakan disekitarku.... Tak terfikirkan sedikitpun...

Hingga sekarang, sekalipun hanya segelintir orang yang menghargai karya batikku, aku tak terlalu peduli apakah batik buatanku akan terbeli atau tidak. Ini adalah hasil sebuah penciptaan seni, bukan seperti pisang goreng yang gampang dibuat dan gampang lakunya di pinggir jalan.

Diperlukan kerja keras, keuletan, penghayatan, kecintaan dan pengabdian yang tertuang di dalamnya. Menjelajahi waktu, menguji kesabaran, meminta kepasrahan, serta memintal keyakinan. Sekalipun ini hanyalah benda mati, tetap saja ia memiliki roh yang akan berkelana tuannya. Tempat dimana ia akan merasa dihargai sebagai suatu keindahan yang pantas dimiliki.

Hanya Sang Waktu yang tahu dimana dan kapan Sang Batik akan menemukan Tuannya.