Tampilkan postingan dengan label Art Design Batik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Art Design Batik. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 November 2009

Pewarnaan TEH





Ide menikah adalah sesuatu yg pernah sy buang jauh dr benak tahun-tahun lalu. Namun dalam suatu kesempatan, entah bagaimana terlintas keinginan untuk mebuat satu stel Udeng dan Saput < salah satu pelengkap pakaian tradisional yg di gunakan oleh laki2 Bali saat menjalankan ritual keagamaan,seperti ikat kepala dn dodot di Jawa>

Dengan motif burung dan rerambatan diakhiri dengan motif geringsing, lalu menggunakan pewarnaan alam yaitu teh... jadilah seperti udeng yg di pakai oleh suami saat upacara akad nikah di Klungkung beberapa bulan yg lalu...

Kamis, 14 Mei 2009

Profesor Batik



Dear Reader…
Bila kalian ingin tahu seperti apa keseharian tukang batik kita, lihatlah photo diatas. Ini adalah salah satu situasi mereka yang sempat terekam kamera. Ini adalah para pekerja batik di daerah Lasem. Mereka bekerja dalam ruangan yang hampir tertutup rapat, bersesak-sesakan dan tanpa pencahayaan yang memadai. Namun demikian dari ruang yang terkotak remang inilah batik-batik tulis dengan kwalitas prima dihasilkan. Semisal diumpakan keseharian dunia pendidikan, mereka inilah para profesor dibidangnya. Dan bila kita perhatikan sistem bekerja mereka dipastikan anda semua akan dibuat geleng-geleng kepala. Akankah anda percaya bahwa rata-rata ongkos kerja mereka per hari adalah Rp. 10.000? Dibandingkan ongkos tukang batik di Yogya ataupun di Solo bahkan di Bali, sangat jauhlah perbandingannya.

Pertanyaannya kemudian,bagaimana mereka bisa survive?
Teman, inilah yang di sebut dengan kuasa Tuhan.

Kamis, 07 Mei 2009

What is typical of Batik Wong Bali?


ngemeng-ngemeng.... kalo ada orang yang nanyain ini... aq ni cuman bisanya garukin kepalaku yang tak gatal dan dijamin tak da kutunya.... :-)

Bingung juga aq ini.... apa ya?

Tapi kalo aq boleh jujur teman.... ya pasti bedalah batikku! COba kalian telisik design2ku.... secara tehnik pasti samalah, tapi dari segi pakem dan tata-letaknya, terang sekali bedanya... Swati, temanku dari Jakarta POst (btw,kapan ya dia bakal terbitin profileku di JP?) batik2ku lebih ``wild`` dari umumnya.


Ketika aq mulai mendesign sebuah kain, biasanya itu dari ide2 yg kutemukan atau kuliat disepanjang hariku. Dan aq bukanlah seorang yg senang terkotak-kotak pada satu sistem/pakem. Aq senang mencoba2, memadu-padankan, atau bahkan menjungkir-balikan sebuah pakem batik yang sdh ada.
Aq lebih menyenangi kebebasan dalam berkreasi...
Keindahan adlh faktor utama dari batikku. Unik dan antik, kuutamakan.

Banyak yg katakan kalo motifku kurang greget Balinya. Benarkah?
entahlah.... Akhir-akhir ini aq sedang memikirkannya.
Jadi teman bisakah kalian tolong aq untuk menemukan kekurangan dari motif2ku?
Apakah aqnya rada kurang sense Balinya?