Kamis, 30 April 2009

Why Batik

Seperti halnya musim yang datang silih berganti, seperti gulungan ombak yang menghantam tepian pantai, begitulah aq rasakan kehidupan ini.

Ada suatu masa kita merasakan kesenangan yang luar biasa. Namun ada juga saatnya dimana kita terpaksa tertunduk lesu oleh suatu perkara. Dan kesedihan atau yang sejenisnya
`lah tak pernah dapat dikira-kira kapan datangnya.
Suka tak suka kita harus menghadapinya...
Suatu hari, saat mamaku harus pergi secara tiba-tiba karena serangan jantung... dunia rasanya runtuh lantah! Ada rasa tidak iklas, rasa ketidakadilan, marah serta ketidakberdayaan untuk menerima sebuah kenyataan yang pahit.

Rasa itu menggelayut dibahu ini hampir lebih dari setahun. Waktu itu, tiada malam tanpa air-mata... sebuah penyesalan timbul tenggelam. Selalu berandai-andai... Hingga kita menjadi hilang arah dan harapan.

Hingga suatu ketika seorang teman menawarkan untuk berlibur di kotanya.
Undangan itu aq penuhi !
Aq rasa ada baiknya kalo aq pergi jauh dari Denpasar untuk sementara waktu. Mencari penghiburan sambil berharap bisa melepas sedikit kegundahan hati barang sedikit,fikirku.

Di kota Yogya, dimana temanku tinggal, aq mencoba menenangkan diri. HIngga suatu saat dia bertanya, ``mau belajar batik, ngga?``

Tak tunggu lama untuk menjawabnya, `` ayo, sapa takut?``

Dia carikan aq guru privat untuk belajar batik... Segala informasi yang dia sampaikan ke aq terdengar begitu enteng dan nga njelimeti. Its OK baby, lets do it !

Hari pertama, Pak Heri, nama guruku dengan ringan dan bersahabat menjelaskan teori dasar tentang batik. Sambil memperlihatkan berbagai peralatan batik dia bertanya padaku,`` mo coba sekarang?``
``yap``, jawabku yakin.

Dia beri aq contoh bagaimana cara kerja canting dsb. Dalam hati, apa susahnya? Easy, i can do it!
Tapi choy, apa yang terjadi?
Pernah dengar pesan jadul, jangan mudah terkecoh pada hijaunya gunung karena sesungguhnya bila kau dekati tidaklah sehijau bila kita lihat dari jauh, lebih banyak kerontang dan tandusnya....
onde mande tusde.... begitulah belajar membatik juga !!!
Awalnya telihat mudah dan gampang... tapi bila kita lakoni... tidaklah seperti yang terlihat, choy!

to be continue...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar